Thursday, 8 April 2010

Belanda Kembangkan Bis Berkecepatan 250 km/jam


Sepintas kendaraan ini lebih mirip sedan limousine futuristik dibanding sebuah bis. Superbus ini memiliki panjang 15 meter berkapasitas 23 penumpang yang dapat keluar masuk lewat 16 pintu bergaya sayap camar/gull wing doors.

Bis canggih ini digerakkan oleh motor elektrik E2M dengan dukungan 4 baterai isi ulang. Untuk menjaga efisiensinya, konstruksi kendaraan terbuat dari bahan ringan sehingga ia mampu meluncur hingga kecepatan 250 km/jam!

Bobotnya diirit lewat penggunaan material carbon fiber epoxy composite pada bagian sasis dan kokpit, sementara bagian luarnya menggunakan bahan IXIS yaitu material campuran yang terdiri dari inti busa yang diapit oleh lapisan thermoplastic fiberglass. Material ini dapat didaur ulang dan yang lebih penting, ia mampu menyerap benturan saat terjadi tabrakan.

Bagian tembus pandang menggunakan bahan Lexan polycarbonate yang kuat dan ringan, sementara untuk mengurangi rolling resistance, bagian roda menggunakan ban khusus rancangan Vredestein berukuran ban truk namun memiliki spesifikasi setara dengan ban mobil sport.

Superbus yang dirancang oleh tim di Universitas Teknologi Delft Belanda (TU Delft) ini memiliki ground clearance yang dapat diubah ketinggiannya sesuai kondisi jalan dengan meninggikan sub-frame aluminium di bagian depan dan belakangnya.

Pada kondisi normal, ground clearance diseting pada ketinggian 40 cm agar tidak tersangkut saat melewati gundukan, sementara saat melaju cepat di jalur khusus yang diberi nama Supertrack, ketinggiannya dapat diturunkan hingga 7 cm sehingga tetap stabil pada kecepatan 250 km/jam.

Jalur khususnya sendiri akan dibangun dekat dengan jalan raya yang ada dan memungkinkan bis dijalankan dengan mode 'auto pilot'. Untuk mencegah terbentuknya es pada permukaan jalan, Supertrack ini dilengkapi teknologi yang mampu menyimpan panas matahari dan melepaskannya saat musim dingin.

Bis ini dilengkapi sistem pemandu elektronik dengan kemampuan proses yang sangat cepat. Selain itu masih ada tambahan berupa sistem pendeteksi rintangan menggunakan radar yang mampu mengenali obyek beberapa ratus meter di depan, sementara untuk meningkatkan kemampuan manuvernya, roda bagian belakang dapat pula dibelokkan.

Terdapat 750 unit sensor onboard untuk mendeteksi berbagai hal seperti apakah seluruh penumpang sudah mengenakan sabuk keselamatan atau belum, hingga memperingatkan jika ada seseorang berdiri dekat pintu saat pintu dibuka atau ditutup.

Bagian interiornya dirancang untuk menyajikan kenyamanan, kemewahan dan ruang perjalanan pribadi bagi penumpang. Terbagi menjadi dua bagian antara kabin peumpang dan kokpit. Kabin penumpangnya sendiri terbagi tiga bagian menggunakan dua panel transparan.

Kabin pertama terdiri dari tempat duduk satu baris menghadap ke depan dan setiap penumpang memiliki meja, headphone dan layar multimedia pribadi. Dua kabin di belakangnya terdiri dari dua baris tempat duduk saling berhadapan dengan meja lipat besar untuk konferensi yang di bagian tengahnya yang juga memiliki layar multimedia.

Dengan kemampuannya yang fleksibel, Superbus ini dapat menjemput penumpang di dekat rumah mereka jika diperlukan. Untuk kebutuhan penjemputan dan kelancaran perjalanan, sistem pemesanannya nanti dapat melalui internet maupun SMS kemudian dikelompokkan lokasi penjemputan serta tujuannya sedapat mungkin agar nantinya tidak terlalu banyak berhenti dan efisien seperti tarif bis reguler.

Untuk mengevaluasi konsep Superbus ini, dilakukan serangkaian tes sebelum kendaraan mulai dirakit. Test drive pertama dilakukan di RDW test center di Lelystad 19 Oktober 2008, dan tiga sesi test drive berikutnya selesai pada 31 Januari 2009 lalu.

Saat ini kendaraan tengah dibuat prototipe secara utuh, sasis sudah lengkap dan kaca dan panel bodi telah dipasang. Setelah itu merambah bagian dalam untuk melapis interior dan rampung pada 21 Januari 2010. Jika sukses, proyek akan mulai beralih untuk memproduksi Superbus dalam skala besar dan tim Universitas Teknologi Delft berharap bisa memasarkannya secara global.

Siapakah orang-orang di balik pembuatan Superbus ini? Kendaraan ini didesain oleh Dr Antonia Terzi mantan kepala aerodinamika tim Formula 1 BMW-William, sementara Profesor Wubbo Ockels adalah orang Belanda pertama yang terbang ke luar angkasa, berperan sebagai manajer umum proyek.

Proyek ini berhasil mengumpulkan sponsor dari berbagai sumber termasuk di antaranya pemerintah Belanda sendiri yang menganggarkan dana sebesar 77 juta Euro di luar sponsor industri lain yang lebih dari 45 pamasok. Di antaranya Bose, Logitech, Hella, E2M Technologies dan Bosch.

0 comments:

Post a Comment