Jika berbicara mengenai testing dan implementasi sistem, tentunya tidak akan lepas dari siklus pengembangan perangkat lunak atau SWDLC (Software Development Life Cycle). Sebelumnya akan saya singgung sedikit mengenai SWDLC. SWDLC merupakan siklus yang harus dilalui pada saat pengembangan perangkat lunak. SWDLC memiliki 2 model dalam aktifitas pengembangannya, yaitu biasa disebut waterfall model dan spiral model.
- Waterfall Model
- Spiral Model
2 bagan di atas adalah model dari siklus software development, di mana terdapat beberapa tahapan umum seperti requirement specification atau spesifikasi kebutuhan user, perancangan desain, tahapan coding yang akan merepresentasikan desain program ke dalam kode-kode dengan programming language, pengintegrasian dan test software, implementasi software dan terakhir adalah tahapan untuk pemeliharaan software tersebut. Nah, pada tahapan tersebut terdapat 2 tahapan yang akan berkaitan dengan yang akan saya bahas saat ini, yaitu pada tahap test dan implementasi.
Mudahnya, testing merupakan suatu upaya melakukan uji coba program dengan tujuan untuk mengetahui kesalahan / error yang mungkin terjadi secara dini. Testing juga memiliki suatu “folder” tersendiri, yaitu mengenai bagaimana rencana testing ? dan desain testing apa yang akan digunakan ? suatu dokumen yang mencakup keseluruhan dari tujuan testing dan pendekatan testing disebut rencana test, sedangkan suatu dokumen atau pernyataan yang mendefinisikan apa yang telah di-test dan menjelaskan hasil yang diharapkan disebut dengan desain test. Rencana test dibuat setelah model kebutuhan selesai dibuat. Dan detil dari definisi test-case dibuat setelah desain model disetujui, atau dengan kata lain tes direncanakan dan didesain sebelum kode dibuat.